Saturday, January 28, 2012

Life isn't a fairy tale

Hobi baca -novel, komik dari yang horor sampe serial cantik, koran atau apa aja- bikin saya menginginkan fairy tale itu ada. Kecintaan pada Disney's princesses, royal family stories all around the world, cerita-cerita film Inggris di abad pertengahan bikin saya ngerasa hidup jadi putri itu menyenangkan. Pada akhirnya sadar sendiri, i'm not even a royal. Novel-novel romantis kemudian mengubah haluan, betapa menyenangkan menjadi gadis yang selalu mendapatkan apapun yang dia mau, memang bukan seorang putri tapi selalu punya prince charming sigap di saat apa pun. Pokoknya si gadis selalu diselamatkan oleh tipe pangeran yang sempurna. Bukankah cerita-cerita romantis selalu berakhir seperti itu? Tokoh utama wanita yang melalui apa pun dalam hidupnya pada akhirnya mendapatkan pangeran tampan dan hidup bahagia selamanya.


Memang ya yang namanya hidup itu kalo gak dijalanin dulu ya gak akan ketauan gimana ceritanya. Pacaran sama si jelek menyadarkan bahwa yang namanya happy ever after itu harus diperjuangkan. Cerita Cinderella hanya berakhir di pernikahan dan ditutup dengan kalimat "..and they lived happily ever after." Dari pernikahan sampai akhir yang sebenarnya, bagaimana mereka punya anak kemudian anak mereka tumbuh besar kemudian bagaimana mereka meninggal kita gak pernah tahu. We have to find that by ourselves.


So true that i love Kate Middleton, how a commoner -millionaire commoner, exactly- married to a prince. Becoming a future queen. That's a life that every girl in the world would die for. But let's back to reality, i'm happy with what i've got. A handsome and caring husband, a bestfriend-turned-husband for real. From him i learned a lot that life isn't a fairy tale. We will have our own obstacles, different point of views, but after all it's love that made us through all of those years. And we should respect that. I may not live like Kate Middleton, but hey, we're all have our own luck. Hahaha.


It's good to have a dream living a fairy tale life but let's face the reality. If you want it, fight for it.


Lamaaaa banget pengen posting kayak gini, tapi akhirnya baru kesampaian sekarang. Inget banget dulu si jelek pernah bilang, hidup kan gak melulu seperti di novel. Gak seindah cerita-cerita karangan. Semua harus diperjuangkan. Apalagi kalo pas lagi ngambek-ngambekan. Hahaha.


Love you, jelek. Let's live happily ever after! :3


Published with Blogger-droid v2.0.4

Tuesday, January 10, 2012

Sehat itu mahal. Literally.

Bangun pagi dikejutkan kabar seorang teman satu seksi kecelakaan semalam. Patah tulang. Akan dioperasi di sebuah rumah sakit. Menjenguklah kita kesana. Baru tahu kalo operasi tulang plus sambung pen mahal banget. Teman saya itu tulang punggung keluarga, kita gak tega juga duit dari mana buat bayar biaya segitu. Mana pasti opname lama keluar biaya gak sedikit juga nantinya. Untung punya askes jadi dirujuk ke rumah sakit yang bisa memanfaatkan askes. Paling nggak bisa meringankan biaya perawatannya.

Dari situ jadi kerasa banget kalo sehat itu mahal. Yang namanya takdir, kita kena sakit, kecelakaan jelas nggak bisa dihindari tapi setidaknya ini jadi semacam peringatan. Harus siapin dana untuk hal-hal gak terduga seperti ini. Mungkin lebih baik mengurangi online shopping dan belanja gak jelas. Lebih baik uangnya parkir di tabungan untuk mengantisipasi hal-hal yang mendesak dan butuh segera. Kalo udah punya asuransi kesehatan, jangan lupa dipakai dan diajukan klaim kalo kejadian-kejadiannya termasuk yang dicover asuransi. Pokoknya jangan sampai nggak segera ditangani hanya karena nggak punya dana.

Pernah liat rincian tindakan dan obat dalam sebuah struk dari rumah sakit? Daftar panjang yang bakal bikin nyadar kalo sehat itu mahal. :)



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Saturday, January 7, 2012

Tentang keisengan dan blundernya

Mungkin saya telat buat komen tentang kejadian ini. Lebih tepatnya komen di blog karena awalnya rasanya cukup buat nyinyir di depan kawan-kawan saja. Tapi ya bakat nyinyir emang gak kemana, kalo gak puas ngebahas aja sekarang ditulis sekalian, jadi nyinyirnya punya bukti otentik. Hahaha. Prolog apa pula ini.

Sepele. Cuma mau ngomentarin tentang Suster Ngesot Gadungan di sebuah apartemen di Jakarta yang niat awalnya menurut pelaku alias pemeran Suster Ngesot buat ngasih surprise ke temannya yang berulangtahun. Skenarionya, si mbak Ngesot nunggu di depan pintu lift dengan dandanan lengkap plus ngejogrok di depan pintu dimana temannya akan menuju lantai tersebut. Keadaan menjadi berbalik ketika si teman sukses ketakutan ketika keluar lift namun ternyata ada seorang satpam yang ada di lift bareng si teman tersebut seketika menendang si mbak Ngesot. Secara posisinya ndeprok jelaslah itu tendangan kena muka, menurut berita si mbak Ngesot luka dan beberapa gigi tanggal dan menuntut si bapak satpam. Rame lah disini.

Pro kontra siapa yang salah. Bijak atau tidak menuntut si bapak satpam. Saya pribadi berpendapat, gak perlulah nuntut, ngaca dulu kenapa bisa kejadian. Kenapa si bapak satpam nendang. Gak ada asap kalo gak ada api, begitu istilahnya. Tapi ya berita sampe hari ini tampaknya tuntutan masih berlanjut.

Mungkin si mbak Ngesot pernah nonton tv sebuah acara yang menampilkan video-video dari YouTube dengan tema-tema beragam. Pada sebuah episode, pernah ditayangkan sebuah tema yang berjudul kuranglebih keisengan yang gagal dimana keisengan tersebut menjadi blunder, entah dari pihak yang iseng atau yang diisengi.

Dua video sangat mengena untuk saya. Terlalu tragis. Video pertama, seorang gadis yang berulangtahun dikerjai di rumah oleh teman-temannya. Everything went normal. Si gadis setelah berbelanja ngobrol dengan temannya, ada yang menggunakan video, sementara ada yang sembunyi untuk mengagetkannya dengan topeng. Pas ngobrol, teman bertopeng melakukan aksinya, hanya dengan muncul tiba -tiba sambil berteriak 'ha!' si gadis kaget dengan sukses trus lari keluar rumah, teriak-teriak histeris. Dikejarlah sama temannya. Tragis, sebuah mobil menabrak gadis tersebut. Lehernya patah dan tewas. Sempat dengar temannya menangis dan berteriak.

Video kedua, beberapa anak kecil bermaksud mengejutkan tukang sampah yang biasanya mengambil sampah di kompleks mereka. Seorang anak masuk tong sampah, yang lainnya merekam. Tukang sampah datang, tidak seperti biasanya yang membuka tong sampah, tapi langsung mengangkat dan menuangkan isinya ke mesin penghancur sampah. Kemudian pergi. Teman-temannya hanya bisa bengong. Di akhir video dituliskan RIP Nick 2000-2008 atau kuranglebih begitu.

Mungkin si mbak Ngesot bisa sedikit berpikir menggunakan 'seandainya'. Ketika keadaan berbalik dan tidak terjadi sebagaimana mestinya. Mungkin bukan dia yang kena tendang, tapi orang lain atau bahkan temannya sendiri kaget melihat penampakannya dan tiba-tiba kena serangan jantung. And the rest is history. Who knows.

A joke is a joke when somebody finds it funny. You can search those videos on YouTube, I just can't do that. Too heartbreaking.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Sunday, January 1, 2012