Friday, April 4, 2014

Doa

Dalam kurun waktu setahun ini Allah mengabulkan doa-doa ku satu per satu secara nyata. Begitu berdekatan waktunya hingga gak mungkin gak kerasa. Dari doa supaya suami bisa keluar dari Bontang. Minta diberikan kesehatan dan kemudahan dan kelancaran selama hamil. Supaya bisa melahirkan dengan mudah, cepat, dan nyaman. Baby lahir dengan sehat. Doa agar bisa pindah ke Jawa, homebase di Jawa dan alhamdulillah diberikan mutasi ke Jakarta berkaitan dengan open recruitment. Dan yang paling akhir ini doa agar suami juga dipindahkan ke Jakarta. Alhamdulillah terkabul semua. Semakin dekat dengan keinginan agar bisa segera tinggal serumah bertiga. Aamin.

Dosa namanya kalo sampe sekarang masih nggak bersyukur. Allah selalu memberi yang terbaik, saat apa yang kita inginkan telah dikabulkan, berarti itu adalah yang terbaik menurut Allah. Memang masih ada permintaa-permintaan yang belum dikabulkan, tapi percaya aja, semua ada waktunya.

Untuk saat ini, yang ada sekarang adalah yang terbaik. :')

Monday, March 31, 2014

Balikpapan. Atas 4 tahun yang menyenangkan.

Salah satu alasan yang membuat kita mencintai suatu tempat adalah orang-orangnya. Seberapa pun jauhnya dari Semarang, Balikpapan adalah rumah juga untukku selama lebih dari 4 tahun, dan itu nggak terlepas dari keluarga kedua yang kumiliki: teman-teman.

Bahkan seandainya bisa tinggal sama suami disana, udah kepikiran aja buat beli rumah dan menetap di Balikpapan. Sempet muter liat-liat rumah juga. Selain kotanya nyaman, suasana kantor juga bikin nyaman karena banyak temen yang nyambung.

Memang ya, kunci biar bisa betah, apalagi hidup sendiri, gak bareng orangtua, sodara, suami ya punya banyak temen. And to clarify, i decided to left Balikpapan just because i feared that i could got moved out to another city that didnt as wonderful as Balikpapan. And that means i would separated further from my husband in Tarakan. So i thought i'd better took any opportunities available to get me back to Java.

Maybe this would be my proper good bye to make it immortal. To always remind me that i once had a wonderful life in Balikpapan because of my friends. Thank you very much.

Last Friday there were news that most of my friends remained in Balikpapan gotta move to another cities. Further from Balikpapan, even from their own families. So long, my friends. All the best of luck for you, my family.

Tuesday, March 25, 2014

On Indonesia's (specifically: Jakarta's) mass transportation.

1. Trust the kenek. Kalo dia bilang masih muat, trust him. Go inside that bus. Sepenuh apapun sampe semacam pindang kayak apapun kalo dia bilang muat pasti muat.

2. No need to queue. Your kind heart and your idealism and your good intention will hurt.

3. You better have your breasfast before catching your morning bus. Unless you want gladly pass out inside the bus.

4. Put your bag in front of your body. You just don't want to blame yourself for being careless and become phone-less after that.

5. No need to wear mask. Unless you were sick. We're not in Japan.

6. Sad but true, you better bring a shirt to change after you reach your destination. Too many smell will stick in your clothes. You just don't know if it's a bad one.

4. Some people just don't understand that some ways isn't for them. That people enjoyed some education as well. And have money that they choose not to throw themselves into mass transportation.

5. That makes what so called "bus way" not only for bus.

6. So thank you for making us don't get what government said about value time of money by using mass transportation. And what they said about helping reduce traffic.

7. It's healthy, you know, talking a walk from one shelter to another. I don't complain.

8. Don't they even realize that helping the bus way sterile > the bus can go faster > passengers are happy for not being late -and for not being a fish in a fishnet for too long- > a lot of people choose the bus instead of using their own car/motorcycle because it's clearly faster and traffic-free > voila! traffic' s reduced.

9. Oh i think we all know. We're just not ready to be part of that kind of society. Yet.

Wednesday, March 19, 2014

Penting banget gadget lo?

Been officially become Jakartan since early of this year, i can't help but wondering: penting banget gadget lo?

Been using mass transportation for i haven't bring any transportation mode yet, i notice that even when they are inside TransJakarta or i will say, bus, in a condition that i can't bear for more than an hour, they still manage to put their gadget in hands and operate it. No such critical or emergency condition. Just checking Path or playing games or chatting or even for the simplest use of gadget: listening music. I just don't get it. They are not sitting down. We usually standing in rush hours inside the bus. So very close one another you can smell the sweat of people standing next to you. Blah.

Don't they fear robbery? Or their gadget may fall while they step into the bus? I guess Jakartans are so brave.

One for sure, if you still be able to put your gadget in your hands, your space in that bus is not full enough. You still easily move. So move your hands off and give another passenger space.

Tuesday, November 12, 2013

Freya: Birth Story

Freya Zahra Kikandrya Yusrizal
Tengah malam nanti tepat satu bulan usianya. Cepet banget ya. Sehat terus ya, nak. Jadi anak solehah, pinter, kebanggaan semuanya. Aminn. Masih inget banget kronologis kelahirannya bulan lalu. Dimulai dari Sabtu 12 Oktober 2013 pagi pas bangun tidur perut kerasa mules banget. Bleeding pula tapi gak banyak. Tapi tetep jalan pagi kayak biasa sama suami, abis itu nyempeti juga dengerin panduan hypnobirthing mawar merekah. Baru kali ini dengerin yang seri ini karena takut bikin kontraksi sementara belum pengen lahiran. Hehehe. Kalo sekarang sih udah siap ya secara udah 38 minggu jalan 39 minggu.

09.00 wib. Senam hamil ditemenin suami di RS -RS yang dipilih buat senam dan lahiran nanti adalah Bunda Maternity Hospital Semarang-. Setelah senam nyempetin nanya sama pengajarnya yang juga suster di RS itu, katanya santai aja. Nanti ke RS pas udah kerasa kontraksi tiap 5 menit atau gampangnya pas kontraksi bikin gakbisa ketawa-ketiwi. Nyantailah kita dan bablas ke Nagatomi dulu belanja botol kaca ASIP -botol kaca disini paling murah daripada dua toko bayi langganan, hehehe-, lanjut makan siang juga berdua. Selow banget pokoknya hari itu mengingat kontraksi masih kayak dikitik-kitik. Hahaha. Sampe rumah pun masih enak bobo siang dan ortu belum diceritain apa-apa sama sekali, cuma dikit-dikit bilang siap-siap aja kalo cucunya lahir hari ini. Hihihi.

Udah optimis banget gitu ceritanya. Soal optimis ini sebenernya karena udah yakin banget baby bener-bener bisa diajak kerjasama. Dari sejak beberapa hari sebelumnya udah komunikasi terus ngajakin lahiran antara Sabtu 12 Oktober 2013 atau Minggu 13 Oktober 2013. Kenapa? Karena mau long weekend dan si Calon Ayah ke Semarang hari Jumat 11 Oktober 2013 malem dengan niat bablas ngabisin cuti. Kalo baby lahir sesuai HPL 19 Oktober 2013 berarti udah sayang cutinya seminggu. Jadi minta deh sama baby paling gak kasih clue di hari Jumat atau Sabtu dan lahir di hari Sabtu atau Minggu. Clue udah diperoleh hari Sabtu jadi tinggal nunggu lahirnya aja. Hehehe.
Malemnya nonton pertandingan Indonesia-Korsel, asik komen sana sini trus kerasa kontraksi udah jadi 5 menit sekali tapi masih bisa ketawa. Mempertimbangkan daripada nunggu bener-bener gak bisa ketawa takutnya udah kemaleman yowes jam 21.00 berangkat ke RS. Toh kalo belum waktunya ya nanti balik rumah lagi.

21.30 wib. Nyampe RS dan diperiksa suster ternyata udah bukaan 2 tapi kepala bayi udah turun banget jadilah langsung opname. Setelah administrasi ini itu mulai deh kontraksinya bikin gak bisa ketawa tapi masih kuat nyalain iPod dengerin panduan relaksasi hypnobirthing sambil dielus punggung sama nyokap sama suami.

23.00 wib. SPOG yang dipilih buat lahiran di Semarang adalah dr. Binarso tapi ternyata malam itu dr. Binarso berangkat ke Jakarta, SPOG yang jaga malem itu dr.Arufiadi yowes sembarang siapa aja deh. Ternyata kata susternya dr. Aruf masih sodara sama dr. Bin, ponakan gitu katanya. Eh ternyata dokternya kok ganteng. Hihihi. Jadi jam 23.00 itu dokternya visit, periksa dalam masih bukaan 2 tapi udah tipis sekali. Instruksi ke suster nanti kalo udah gak kuat dibawa ke ruang bersalin aja. Dokternya pergi eh ini kontraksi jadi parah banget. Subhanallah ya bok rasanya. Itu perut kayak diperes dan gak bisa dihindari. Pas kontraksi dateng rasanya kayak "waaa.. it's coming.. nooo..". Gitu deh. Nyokap ngelusin punggung masih aja sakit. Suami nunggu diluar kamar karena kamar kelas 1 nya lagi full jadi malam itu sementara di kelas 2 yang isinya 2 orang. Sempit sama gak enak juga udah malem ini.

Saking tiap kontraksi udah bikin gak tenang, dipanggillah suster trus dibawa ke ruang bersalin. Jarak 3 kali koprol aja udah pake kursi roda. Di ruang bersalin udah gak malu-malu bersuara mumpung sepi. Hehehe. Ampun itu sakitnya gakbisa dideskripsiin. Sampe ada suster nemenin -selain Nyokap- kutanyainlah,
"ini udah bukaan berapa?"
"bukaan 2"
"mosok sakitnya kayak gini masih bukaan 2?"
"iya bu"
"kalo bukaan 2 aja kayak gini aku minta epidural ajaaa"

Ih serius aku ngomong gitu di sela-sela kontraksi. Saking gak kebayang masih ada 8 bukaan lagi bakal kayak apa sakitnya. Gak lama dari percakapan tadi kerasa ada yang mau keluar. Susternya bilang,
"jangan ngeden, bu"
"aku gak ngeden ini ada yang mau keluar, aku gak ngeden"
Ih aku ngulang-ulang ngomong gitu lho. Kayak gak terima gitu. Kayaknya aku pasien yang menyebalkan. :p Karena kontraksi jadi gak ngeh abis ngomong gitu suasana yang hening tiba-tiba rame, susternya nambah banyak, peralatan dibawa mendekat. Kubilanglah,
"rasanya ada yang mau keluar"
"iya, bu itu ketuban"

Pas melek lah kok rame. DSOG nya juga udah ada. Trus ada suster bilang buat jangan merem, jangan angkat bokong, ngertilah kalo itu instruksi buat mengejan. Iyalah paginya abis senam hamil jadi masih fresh. Sekali mengejan langsung legaaaa. It's a girl. 2500 gram/46 cm. Keliatan my baby pas agak diangkat sama dokternya abis keluar. Meringkuk dan mungil. Huhuhu. Akhirnyaaaaa.
Langsung IMD dan pas baby ditaro di dada pas dianya pup. Anak pinter. :D Sambil IMD sambil dijahit -digunting sama DSOG nya, bener-bener gak kerasa pas digunting, kalah deh rasanya sama kontraksi, hohoho, tapi ngejahitnya untung pake bius- sambil nanya-nanya sama DSA. Apgar nya 8-9-10. Pas besoknya nyokap cerita kalo ketubanku keluar duluan tapi belum pecah jadi masih kantong gitu trus dipecahin baru babynya keluar. Pas baby keluar pun ternyata ada lilitan 1 kali di leher. Alhamdulillah gakpapa ya.

Jadi ternyata baby lahir jam 00.15 wib jadi udah masuk hari Minggu 13 Oktober 2013 dan akhirnya nyokaplah yang nemenin lahiran. Pikirku kontraksi bakal lama karena masih bukaan 2 dan nanti pas bukaan udah gede mau minta suami yang masuk nemenin lahiran -pendamping persalinan diperbolehkan tapi hanya satu orang aja- tapi ternyata gak kesampean karena dari dokter visit sampe lahir cuma sejam. Hehehe.
Alhamdulillah kesampaian lahiran cepat, mudah, nyama dan sesuai tanggal yang diinginkan. Ngobrol terakhir sama baby dalem perut itu pas lagi di kamar mandi sebelum dokter visit, bilang sama baby ayo kerja sama, sama-sama berjuang biar cepet ketemu, biar lahirnya cepet aja, yang gampang aja. Alhamdulillah amazing banget kalo diitung dari masuk RS jam 21.30 sampe jam 00.15 berarti sekitar 2,5 jam dari bukaan 2 sampe lahir. Bahkan bukaan 2 bertahan sampe jam 23.00. Alhamdulillah dimudahkan semuanya. Kao lahirannya bisa gini lagi ayok deh jadi kita bikin anak 3. Hahaha. Tapi kudu lebih berlatih lagi nih hypnobirthing-nya soalnya  masih keceplosan minta epidural. Hehehe.

So that was my Freya's birth story. One of my greatest moment in my life. :*

Sunday, September 22, 2013

36w, progresses and thoughts..


Jadi di kehamilan 36 minggu ini lagi rajin ngelus-ngelus perut, ngajakin ngobrol baby terutama biar cepet kepalanya di bawah dan masuk panggul, dan lagi rajin marathon Game of Thrones season-season awal. Hahaha. Niatnya mau rajin-rajin renang sama jalan kaki tapi ya gitu deh. Abisan mau renang gak mungkin keluar sendiri, gak enak juga minta anter mulu. Jalan kaki tiap pagi kudu rajin digalakan sekaligus mengusir kebiasaan bumil satu ini yang doyan bangun (agak) siang. Kemaren sih udah berhasil jalan pagi dengan tujuan utama beli bubur di pengkolan. Hihihi.

Meneguhkan hati buat gak beli birthing ball/gym ball karena sayang duitnya, makenya pun (mungkin) cuma beberapa minggu menjelang kelahiran dengan berharap penuh pada komunikasi dengan baby untuk muter dan persalinan yang nyaman. Latihan relaksasi dari kelas hypnobirthing juga kudu lebih rajin lagi. Jujur berharap banget bisa dapetin manfaat hypnobirthing nanti pas persalinan. Karena gimana ya, takutnya nanti kalo prakteknya pas persalinan gagal rileks bisa-bisa minta SC saking gak kuatnya sakit. Duh pengen deh bawa mbak Neny (praktisi hypnobirthingku) buat jadi doula pas persalinan nanti. Huhuhu.

Tentang hal-hal yang selama ini dibaca dan didengar dan dipelajari dari berbagai sumber selama hamil, beberapa temen punya prinsip-prinsip tertentu macam “udah pokoknya SC aja kalo ada indikasi baby kenapa-kenapa” atau prinsip “anak gue ntar pake pampers aja kagak usah ribet pake clodi”, atau juga “baby dikasih botol aja biar gak ribet”. Balik lagi ke kenyamanan masing-masing indvidu sih, nah makanya pengen bahas ini nih. Contohnya:

Keinginan utama jelas bisa lahiran normal. Untuk alasan seperti takut kalo SC bisa-bisa gak bisa IMD karena satu dan lain hal yang berhubungan dengan operasinya, takut sakit pasca operasinya, perawatan pasca operasinya juga. Berharapnya lahiran normal aja, sakit sekalian tapi cepet sembuhnya, bisa segera IMD trus bisa cepet kecil perutnya. Hahaha.

Ngomongin soal ASIP nah ini belum beli botol-botol ASIP, antara masih nyari yang murah sama masih dilema males-malesan perawatannya yang kudu disteril dulu mengingat setidaknya dua bulan pertama bakal masih ketemuan tiap hari sama baby. Huhuhu. Udah beli cupfeeder Medela yang kecil itu dua biji tapi mikir lagi, Ya ampun segigih-gigihnya aku mau minumin pake cupfeeder tapi yang ngelakuin itu nantinya pastinya pengasuhnya bukan emaknya. Kalo sama emaknya kan langsung aja nemplok ke pabriknya terus pas utak-atik Medela Swing kan ada bonusnya nipple Calma, kepikiran deh. Ya udah pake botol aja yah, tujuan utama gak diminumin pake botol itu kan biar gak bingung puting yuk mari kita berdayakan dot yang bekerja seperti puting. Dan tampaknya Calma bisa mengatasi itu, nanti dites dulu kalo berhasil ya kita pakai botol dan dot Calma. Tapi di beberapa review ada juga kok merk-merk dot lain yang bisa bekerja ala-ala Calma gitu.

Talking about diapers, dulu jaman awal-awal hamil iya sih pengennya yang eco-friendly and so on and so on jadilah browsing-browsing cloth diaper (clodi). Browsing -> liat rekomendasi -> liat harga -> mahal -> menyerah. Hahaha. Gak berani gambling sih, ada yang bilang kalo yang murah atau lokal kualitasnya gak sebagus yang impor. Kualitas ini balik lagi juga ke cocok atau nggaknya pas dipake baby. Iya kalo ayem-ayem aja nah kalo iritasi atau gimana? Dan yaaaa.. urusan cuci mencuci itu ya. Kemaren barusan nyuci-nyuci segala perlengkapan bayi yang udah dibeli (calon eyang kakungnya sih yang nyuciin) dan itu banyak bener ya bok cuciannya. Kecil-kecil tapi buanyaaakkk. Kagak kebayang nanti kalo masih kudu nyuci clodi juga. Jadi untuk clodi dipikirkan lagi next time ya. Hihihi.

Box bayi. Beberapa berpendapat nggak perlu karena bayi kan enakan tidur sama ortunya. Apalagi kalo tengah malem bangun minta minum pasti malesin kalo kudu bangun dari kasur, nenenin, terus balikin lagi ke box. Tapi pertimbangan utama beli box bayi kemaren adalah: si Ayah gak mau anaknya tidur sama emaknya karena emaknya kalo tidur kayak kitiran (-_-“) sementara dia nya kalo tidur anteng sih. Huhuhu. Ya dipikir-pikir itu box bayi bisa dipake jadi play yard juga kok. Milihnya yang bisa getar, ada musiknya, ada sensornya juga (menghbur diri sendiri padahal fiturnya belum pada dicobain) :D Moga-moga my baby mau ya bobo di box nya, biar emaknya gak dilema antara udah kadung beli box bayi sama kebiasaan tidur kayak kitiran yang gak tau diobatinnya pake apa. Hehehe.

Soal jenis kelamin. USG dari 6 bulan gagal ngeliat dari depan karena selalu ditutupin sama si baby, jadi kakinya disilangin gitu. Akhirnya diintipin dari bawah dan karena tidak ditemukan “monas” jadi dengan sederhana disimpulkanlah bahwa perkiraannya cewek. Sampe ke USG berikutnya masih kayak gitu dan aku udah nyantai aja sembarang ini cowok apa cewek sama aja. Tapi kalo nanya feeling ya dari awal hamil sih feelingnya cowok. Sampe pas ikut kelas hypnobirthing sesi pertama diajarin komunikasi sama baby pake pendulum dijawablah sama si baby kalo dia cowok. Huaaaaa terus disuruh nyoba lai ditanyain di rumah, jawabannya masih laki-laki.
Karena masih excited banget, besoknya nanya lagi, dikasih pilihan diantara 2 nama yang udah disiapin. Nama cowok sama nama cewek. Milihnya nama cowok. Hahaha. Jadi ya kadang-kadang dipanggillah pake nama pilihannya dia. Gak tau apakah ini bener-bener akurat karena selama si baby belum lahir belum tahu yang bener yang mana tapi setidaknya mari kita percayai apa yang disampaikan melalui komunikasi dengan baby. Kalo salah pun ya gakpapa toh balik lagi, cowok/cewek sama aja, nama udah siap dua-duanya, perlengkapan bayi udah disiapin yang netral. Amaaaannnn :D.

belanja belanji buat baby..

Sebagai bumil yang lagi cuti di rumah, apa lagi yang lebih nyenengin selain belanja? Terutama belanja buat baby ya *woy senam hamil sama jalan kaki jangan lupaaa..* :p. Sebenernya selama di Balikpapan udah nyicil beli beberapa barang bayi sih gara-garanya abis ikut kelas AIMI trus dapet voucher belanja di baby shop sebesar seratus ribu. Mayaaannn. Sama nyobain babyshop yang ditemuin pas lagi ikutan kelas AIMI itu.
Nah dari semingguan kemaren di rumah, tepatnya hari Sabtu nyampe rumah, hari Minggu langsung niat hunting ke toko bayi yang direkomendasi sama Tika yang barusan aja lahiran sama si Ayah, Papah dan Mamah. Nama tokonya My Baby Shop di daerah Gajahmada, Semarang. Tokonya ketemu eh kok ternyata tutup.

Daripada pulang dengan tangan hampa marilah kita iseng *judulnya sih iseng tapi beli-beli juga disana* main ke Nagatomi. Udah denger-denger sih kalo disini harganya agak lebih mahal daripada toko bayi biasa. Iya lah tokonya bagus gitu -_-. Tempatnya bagus, nyaman macem supermarket gitu dengan barang-barang macam stroller, high chair, carseat, baby box dipajang di pojokan.

Abis dari Nagatomi, belanja-belanja apa yang tampaknya gak biasa (baca: lucu-lucu) lanjutlah kita ke swalayan deket rumah, bukaaaann.. bukan Alfamart atau Indomaret tapi ADA, sekalian belanja sayur sekalian cek-cek bagian bayinya. Mayan lah disini dapet set baju-baju murah.
Dalam sehari udah dua tempat tuh, hari Senin-nya mumpung pesawat si Ayah masih tar sore marilah kita menuju ke My Baby Shop sama si Ayah sama Papah. Aduh nyenengin banget disini barangnya banyak dan mayan lengkap. Dan yang paling penting bisa nodong diskon sama yang punya toko secara belanjanya udah menembus angka juta :D.

Di tiga toko tadi masih ada beberapa barang yang belum kebeli, karena ya belanja bayi itu dikit-dikit tapi kok ya banyak juga butuhnya jadi ada aja yang kelupaan. Setelah minta rekomendasi toko bayi lain di Semarang ke madam Kunti dan Amel dapetlah nama Toko Sejati Baby Shop. Meluncurlah kita kesana hari Sabtu. Tokonya besar dan lengkap, pantesan anak-anak Kosbin suka belanja kesana buat baby mereka :D.
Jadi total belanja-belanji selama tiga hari dan empat toko berdasarkan daftar perlengkapan ibu dan bayi colongan dari Nagatomi adalah sebagai berikut:

Pakaian Bayi
Popok kain  (kayaknya beli 12 deh, ini Mamah yang milih :p)
Gurita  (6 aja, Mamah yang ngerti soal ginian)
Bedong  (6 sebenernya judulnya sih baby blanket tipis gitu tapi bisa dipake bedong)
Baju tangan buntung  (beli 6)
Baju tangan pendek  (beli 6)
Baju tangan panjang  (lebih dari 6, tapi ukurannya variasi gede kecil)
Jumper  (Carter’s 3-6m yang 5 in 1 beli 2 karena emaknya gemes liatnya :D, sama Libby agak gede ukurannya beli 3)
Celana pendek  (beli 6)
Celana pop  (beli 6)
Celana panjang/tutup kaki  (@ 3 buah)
Singlet  (beli 4 gara-gara harus beli set padahal isinya cuma 4, lagian bajunya udah banyak juga sih)
Sarung tangan kaki  (beli warna-warni 7 set, biar pas seminggu kata Ayahnya :D)
Topi  (beli 2)
Piyama  (anak bayi perlu piyama juga ya?)
Mantel/baju hangat  (dibeliin selimut tutup kepala aja 2 buah, nanti biar dikekep yang gendongin aja biar anget)
Diapers  (beli merk Nepia isi 84, gak ngerti bagus apa nggak tapi di toko bayi pada jual ini, kita tes dulu cocok apa nggaknya ke si bayi)
Gendongan kain  (si Mamah beli jarik kain tradisional 2 buah, emaknya udah nyicil Bobita Wrap biru tapi belum mulai belajar ngiketnya, hihihi)
Sapu tangan  (hmm.. nggak beli, udah banyak tisu sama kain-kain ya)
Slaber  (beli 7)

Perlengkapan tidur
Bantal guling  (1 set aja, sama bantal peyang merk Kuku 1 gak tau kepake apa nggak)
Sarung bantal guling  (2 set sama ada 1 set yang udah nyambung sama pas beli bantal gulingnya)
Perlak  (beli 1)
Selimut  (Carter’s 2, asli lembut dan lucu banget sama yang Carter's tipis 5)
Kelambu  (alias kojong kalo bahasa gaulnya, aku nyebutnya tudung saji, beli 1 :p)
Box baby  (di toko keempat baru dapet, merk Baby Does warna biru abu-abu)
Kasur  (beli 1 aja ya buat ngisi baby box nya)
Seprei  (beli 1 set, plus dapet seprei juga nyatu sama pembelian kasurnya)

Perlengkapan mandi dan kesehatan
Handuk  (beli 2)
Waslap  (beli 3, mayan dapet Lemonde diskonan :D)
Bak mandi  (beli inflatable pilihan si Ayah sama Papah, eh setelah dicek kok untuk bayi setelah 6 bulan, iki piyeee…)
Toilettries  (1 set Johnson’s aja yang praktis)
Sisir  (1 set merk Kuku)
Gunting kuku  (merk Kuku)
Peniti (merk Pigeon, lucu gitu bentuknya hewan)
Cotton bud  (dikit dulu aja nanti beli lagi kalo abis)
Kapas  (kapas bulet 2 bungkus sama kapas biasa setengah kilo 20ribu saja)
Termometer  (merk Chicco warna biru)
Minyak telon  (Huki, keknya minyak telon merk apa aja sama ya baunya)
Tissue basah  (Pure Baby, lumayan buy 2 get 3)
Nappy cream  (belum beli, masih mikir mau Vaseline Petroleum Jelly Baby secara emaknya penggemar Vaseline Pet Jelly, Sudocrem, atau merk lokal aja)
Detergent khusus bayi  (Cussons Baby, pas buy 1 get 2)
Nambahin beli Mothercare Liquid Talc karena banyak yang rekomendasi, jadi bentuknya cream tapi seteah dioleskan efeknya seperti talc (belum nyobain sih), dikuatirkan kalo make talc beneran nanti bisa terhirup.

Buat emaknya
Gurita  (beli 2, si Mamah yang milihin)
Bra menyusui  (Wacoal beli 4, sama nemu yang biasa 2 biji di toko bayi)
Stagen  (beli 1, Mamah juga yang milihin)
Breast pad  (merk Pigeon, beli sekotak isi 66)
Breastpump  (Medela Swing, horeee sesuai impian, beli di My Baby Shop gak sampe 2 juta, di toko lain sampe lebih dari 2,5 juta. Hihihi)
Cooler bag  (Medela City Style, mayan dapet 4 botol Medela kan, males milih-milih merk lain :D)
Stretchmark cream  (berhubung Palmer’s pas habis, nemu Mothercare trus beli oil sama creamnya, lah si creamnya mengandung Paraben. Dasar impulsif. -_-)
Perineal gel  (ini karena ikut kelas hypnobirthing ada pelajaran perineum massage tapi belum beli VCO, jadilah beli ini aja, moga-moga bermanfaat, namanya juga ikhtiar :D) 

Wishlist nya?
Karena essentials nya udah kebeli semua jadi ya wishlist nya barang-barang untuk masa depan kali ya, kayak gini:

Baby bouncer  (kayaknya berguna buat bobok-bobokin baby, tapi yang  penting sih buat nenangin baby kalo lagi ditinggal mandi atau ngapain gitu pas dirumah cuma bedua)
Play gym  (buat stimulasi baby, kata temen yang udah punya baby sih ini)
Steamer  (buat angetin ASIP, ada juga sih yang berpendapat lebih praktis diangetin direndam air hangat)
Sterilizer  (serius belum kepikiran beli ini, males lebih tepatnya padahal kepake banget nantinya)
Botol-botol ASIP  (males banget nyicil buat beli padahal butuhnya biasanya banyak, hahaha)
Car seat  (belum ada mobil saat ini tapi kalo nanti punya mobil berarti kan harus ada car seat ya? *maksa*)
Peralatan MPASI 6 bulan lagi  (macem hand blender, slow cooker, peralatan makan gitu deh, ah tapi masih lamaaaa, belum kepikiran juga :D)
High chair  (atau booster chair, lucu aja gitu liatnya nanti kalo baby nya udah belajar mamam trus duduk disitu)

Nah ya panjang bener postingan kali ini. Maklum lagi gak ada kerjaan, jadwal senam hamil masih besok Kamis, kontrol DSOG masih besok Sabtu. Hahaha.. My baby pas emaknya ngetik ini pinter banget deh posisi kepalanya lagi di bawah, Secara ini udah 36w dan baby masih muter-muter emaknya agak waswas juga.

Sampai jumpa di postingan selanjutnya. :*