Dari kecil gue selalu suka yang namanya pengantin. Tapi ya gak seekstrem yang kalo ditanyain guru kalo gede mau jadi apa trus jawabnya "mau jadi pengantin.." gitu sih enggak kali ya. Entah kenapa selalu ada euforia tersendiri kalo liat pernikahan. Gimana upacaranya. Gimana adat yang dipake. Gimana riasan pengantinnya. Gimana bajunya. Tapi tetep deh, sapa aja yang nikah gue selalu excited. Kalo artis yang nikah, pasti sepenuh hati mantengin infotainment. Kalo temen yang nikah, sebisa mungkin dateng, atau kalo gak dateng ya minta dipotoin sama temen gimana pengantinnya. Trus nanti buka-buka facebook temen yang barusan nikah itu. Hehehe.
Hari ini ada empat jadwal kondangan. Tiga pernikahan. Satu khitanan. Dijamin gempor. :D
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Saturday, June 25, 2011
Wednesday, June 22, 2011
that scary movie named INSIDIOUS
Judulnya sih pake bahasa Inggris ya, tapi postingnya saya pake bahasa Indonesia aja, kayaknya kalo terlalu excited jadi ilang semua koleksi bahasa Inggris saya *alasan aja*. Jadi ceritanya hari Sabtu kemarin, setelah nyobain Coffee Lemon Treatment yang menyenangkan itu, janjian jalan sama gadis-gadis cantik lainnya buat makan dan nonton. Makan sih gak perlu diceritain kali ya, nah nontonnya ini yang berkesan banget sampe rasanya perlu diposting kesini. Tapi emang deh, mungkin yang udah nonton ni film bakal sedikit banyak setuju sama saya kalo film ini juara.
Judulnya Insidious. Temanya sih horor. Ceritanya tentang sebuah keluarga yang anaknya koma secara misterius dan kok ya kebetulan abis pindah rumah dan sering juga disambangin penampakan-penampakan gitu deh. Setelah akhirnya dikonfrontasi secara langsung *sama setan, oh coba bayangin deh* akhirnya mereka memutuskan pindah lagi. Tapi kok yaaaaa, tetep aja ada penampakan dan gangguan-gangguan di rumah baru ini. Jadi sebenarnya salah siapa? Salah gue? Salah temen-temen gue? *sori salah fokus* *ehem* jadi sebenarnya ada apa ini. Setelah dipanggil paranormal, akhirnya terungkaplah, ternyata semua yang gangguin mereka itu berniat buat gangguin anak mereka yang koma. "It's not the house that is haunted. It's your son." Begitu kalimat si paranormal.
Dan inti ceritanya akhirnya terkuak, tapi bukannya cerita dan durasi sebelum kalimat itu muncul menjadi mentah. Tetep aja serem!!! Jadi kita masuk teaternya udah lewat alias telat 10-15 menit, waktu dimana mood lagi enak-enaknya. Kenyang. Bahagia. Ketawa-ketawa. Dan kita tiba-tiba disuguhin adegan cerita film horor yang udah jalan seperempat jam yang udah ada teriakan dan penampakan. Nyesel nih nonton gak dari awal. Mana filmnya bagus pulak.
Dan begitulah akhirnya, kita nonton dengan posisi badan meringkuk nempel di kursi, muka dan mata ngadep ke layar bioskop, tapi tangan doongggg.... nutupin muka. Gyahahah. Jadi kita nontonnya ngintip dari sela jari-jari. Hadeh. Biasanya kalo nonton film horor itu seakan udah dikasih pertanda kalo "ini setannya bakal muncul", "eh musiknya udah serem ayo siapin tangan buat nutupin muka" yang ini enggaaakkkkk. Pokoknya muncul-muncul mulu. Tapi bukan yang saking seringnya sampe kita bosen dan gak takut lagi. Atmosfernya dapet banget lah buat film ini. Sempet ketawa juga di bagian-bagian cerita yang emang disiapkan untuk melucu, tapi ya tetep ketawa-ketawa eh abis itu teriak lagi.
Best part dari film ini selain horornya yang kena banget adalah endingnya yang super nyebelin. Sama sekali gak kepikiran bakal kejadian kayak gitu. Seperti film-film horor lain yang pasti punya twist ending yang minimal setannya muncul lagi di belakang para pemain, nah ini heboh sih menurut saya. Unpredicted. Keren. Pemainnya cakep juga deng *halah*.
Insidious ini akhirnya saya nobatkan sebagai salah satu film horor terbaik. Barengan sama film-film horor yang sukses menghantui saya dari jalan cerita dan setan dan atmosfer yang dibangun macam The Ring, Jelangkung yang jamannya Samuel Rizal, dan Ju On. Eh tapi Ju On aja saya nontonnya siang, saking seremnya itu setan yang sampe sekarang kalo diinget-inget masih suka serem sendiri. Tapi yang Insidious ini bukan setannya yang bikin saya serem tapi keseluruhan ceritanya yang menurut saya gak bisa dilepaskan begitu saja. It's the whole story that scares us, i think.
Yak buat yang belum nonton mungkin minimal bisa liat dulu ini trailernya dibawah. Tapi ya tetep, trailernya bener-bener trailer. Sepotong-sepotong. Unsur seramnya baru akan ketauan ketika nonton langsung di bioskop. Hihihi. It's worth to watch, by the way. Enjoy :D
Judulnya Insidious. Temanya sih horor. Ceritanya tentang sebuah keluarga yang anaknya koma secara misterius dan kok ya kebetulan abis pindah rumah dan sering juga disambangin penampakan-penampakan gitu deh. Setelah akhirnya dikonfrontasi secara langsung *sama setan, oh coba bayangin deh* akhirnya mereka memutuskan pindah lagi. Tapi kok yaaaaa, tetep aja ada penampakan dan gangguan-gangguan di rumah baru ini. Jadi sebenarnya salah siapa? Salah gue? Salah temen-temen gue? *sori salah fokus* *ehem* jadi sebenarnya ada apa ini. Setelah dipanggil paranormal, akhirnya terungkaplah, ternyata semua yang gangguin mereka itu berniat buat gangguin anak mereka yang koma. "It's not the house that is haunted. It's your son." Begitu kalimat si paranormal.
Dan inti ceritanya akhirnya terkuak, tapi bukannya cerita dan durasi sebelum kalimat itu muncul menjadi mentah. Tetep aja serem!!! Jadi kita masuk teaternya udah lewat alias telat 10-15 menit, waktu dimana mood lagi enak-enaknya. Kenyang. Bahagia. Ketawa-ketawa. Dan kita tiba-tiba disuguhin adegan cerita film horor yang udah jalan seperempat jam yang udah ada teriakan dan penampakan. Nyesel nih nonton gak dari awal. Mana filmnya bagus pulak.
Dan begitulah akhirnya, kita nonton dengan posisi badan meringkuk nempel di kursi, muka dan mata ngadep ke layar bioskop, tapi tangan doongggg.... nutupin muka. Gyahahah. Jadi kita nontonnya ngintip dari sela jari-jari. Hadeh. Biasanya kalo nonton film horor itu seakan udah dikasih pertanda kalo "ini setannya bakal muncul", "eh musiknya udah serem ayo siapin tangan buat nutupin muka" yang ini enggaaakkkkk. Pokoknya muncul-muncul mulu. Tapi bukan yang saking seringnya sampe kita bosen dan gak takut lagi. Atmosfernya dapet banget lah buat film ini. Sempet ketawa juga di bagian-bagian cerita yang emang disiapkan untuk melucu, tapi ya tetep ketawa-ketawa eh abis itu teriak lagi.
Best part dari film ini selain horornya yang kena banget adalah endingnya yang super nyebelin. Sama sekali gak kepikiran bakal kejadian kayak gitu. Seperti film-film horor lain yang pasti punya twist ending yang minimal setannya muncul lagi di belakang para pemain, nah ini heboh sih menurut saya. Unpredicted. Keren. Pemainnya cakep juga deng *halah*.
Insidious ini akhirnya saya nobatkan sebagai salah satu film horor terbaik. Barengan sama film-film horor yang sukses menghantui saya dari jalan cerita dan setan dan atmosfer yang dibangun macam The Ring, Jelangkung yang jamannya Samuel Rizal, dan Ju On. Eh tapi Ju On aja saya nontonnya siang, saking seremnya itu setan yang sampe sekarang kalo diinget-inget masih suka serem sendiri. Tapi yang Insidious ini bukan setannya yang bikin saya serem tapi keseluruhan ceritanya yang menurut saya gak bisa dilepaskan begitu saja. It's the whole story that scares us, i think.
Yak buat yang belum nonton mungkin minimal bisa liat dulu ini trailernya dibawah. Tapi ya tetep, trailernya bener-bener trailer. Sepotong-sepotong. Unsur seramnya baru akan ketauan ketika nonton langsung di bioskop. Hihihi. It's worth to watch, by the way. Enjoy :D
Pressure
There it is. I've got my pressure these days. Still on till now. What? My wedding preparation? No. It's not about that. At least, I'm not bothered with that stuffs. It's my job and its descriptions. Funny, huh? Even my supposed-to-be-the-biggest-day-in-my-life-ever preparation do not slice me like this. Or maybe, I've gone through that bleeding day of my wedding preparation? Oh well, I think I'm confused right now.
Oh yeah, I forgot. I'm handling 4 sections technically and actually, 3 sections for today. Ehehehe.
Semangaaaaaatttttttt!!!!!!!
I'm doing fine, by the way. Won't let it ruin my days, and my beauty. I have to save it for my wedding, for God sake!! Waaaaa....
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Oh yeah, I forgot. I'm handling 4 sections technically and actually, 3 sections for today. Ehehehe.
Semangaaaaaatttttttt!!!!!!!
I'm doing fine, by the way. Won't let it ruin my days, and my beauty. I have to save it for my wedding, for God sake!! Waaaaa....
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Monday, June 20, 2011
Coffee Lemon Treatment
Seperti yang sudah dijanjikan, setelah mencoba treatment baru lagi hari Sabtu kemarin, mari kita revieeewwwww!! :D
Kali ini saya nyobain yang namanya Coffee Lemon Treatment. dari namanya udah kebayang dong kayak apa kira-kira bahan yang dipake dan wangi yang dihasilkan. Mantap. Treatment kali ini urutannya agak beda dan agak lebih banyak tahapannya. Dimulai dengan scrub-mandi-steam-masage-body masker-bubble bath. Jadi pas dateng, ditengah cuaca Balikpapan yang lagi panas dan kok ya kebetulan paginya abis hujan deras jadi baru bisa ke Martha Tilaar Salon and Day Spa setelah lewat tengah hari. Jadi step pertama kita di-scrub dengan ramuan kopi yang hangat. Wanginya enak dan rasanya nyaman. Hehehe. Sambil ngobrol-ngobrol ternyata terapisnya orang Pelakongan. Heuheuheu. Setelah scrub, dipersilakan untuk mandi, wangi sabung cairnya dong: lemon. Yumm. Dilanjut dengan steam, seperti biasa saya minta steam sebentar saja, biar gak tambah langsing. Hihihi.
Setelah steam mari kita massage. Enak banget, minyak yang dipake buat massage beraroma lemon. Kemudian dimasker dengan ramuan kpi. Mirip-mirip dengan ramuan scrub yang rasanya hangat dan wangi kopi. Kemudian berendam di air berbusa beraroma kopi dan lemon. Hmmm. Ditutup dengan mandi dan penggunaan body lotion. Ihiy.
Can't wait for my next treatment on the first week of July. Hihihi.
Kali ini saya nyobain yang namanya Coffee Lemon Treatment. dari namanya udah kebayang dong kayak apa kira-kira bahan yang dipake dan wangi yang dihasilkan. Mantap. Treatment kali ini urutannya agak beda dan agak lebih banyak tahapannya. Dimulai dengan scrub-mandi-steam-masage-body masker-bubble bath. Jadi pas dateng, ditengah cuaca Balikpapan yang lagi panas dan kok ya kebetulan paginya abis hujan deras jadi baru bisa ke Martha Tilaar Salon and Day Spa setelah lewat tengah hari. Jadi step pertama kita di-scrub dengan ramuan kopi yang hangat. Wanginya enak dan rasanya nyaman. Hehehe. Sambil ngobrol-ngobrol ternyata terapisnya orang Pelakongan. Heuheuheu. Setelah scrub, dipersilakan untuk mandi, wangi sabung cairnya dong: lemon. Yumm. Dilanjut dengan steam, seperti biasa saya minta steam sebentar saja, biar gak tambah langsing. Hihihi.
Setelah steam mari kita massage. Enak banget, minyak yang dipake buat massage beraroma lemon. Kemudian dimasker dengan ramuan kpi. Mirip-mirip dengan ramuan scrub yang rasanya hangat dan wangi kopi. Kemudian berendam di air berbusa beraroma kopi dan lemon. Hmmm. Ditutup dengan mandi dan penggunaan body lotion. Ihiy.
Can't wait for my next treatment on the first week of July. Hihihi.
Saturday, June 18, 2011
Linkin Park
Rasanya pengen nangis liat Linkin Park Fuse Concert di StarWorld sekarang ini. Betapa pengen banget nonton konsernya. Betapa dari SMA udah berniat banget bakal nonton Linkin Park kalo sampe konser di Indonesia. Betapa sukanya banget-banget sama Linkin Park.
Kenapa konsernya gak tahun depan aja. Kenapa harus tahun ini. September pula. Hari Rabu pula. Saya gak bisa cuti lagi soalnya Oktober udah rencana cuti. Tiket sudah dibeli. Juli pun cutinya lumayan banyak.
Sedih. Sedih banget. Semoga masih ada lain kali. Huhuhu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Kenapa konsernya gak tahun depan aja. Kenapa harus tahun ini. September pula. Hari Rabu pula. Saya gak bisa cuti lagi soalnya Oktober udah rencana cuti. Tiket sudah dibeli. Juli pun cutinya lumayan banyak.
Sedih. Sedih banget. Semoga masih ada lain kali. Huhuhu.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Monday, June 13, 2011
Chocolate Rose Treatment... *yumm!
Bayangin yang namanya cokelat trus yang namanya mawar dipake buat perawatan tubuh, treatment lengkap. Yumm.
Jadi tema treatment ketiga saya kemarin adalah Chocolate Rose Treatment itu. Masih di tempat yang sama, Martha Tilaar Salon and Day Spa. Lah kok dari Mangosteen tau-tau udah treatment ketiga? Jadi sebenarnya kapan itu, beberapa hari abis perawatan Mangosteen yang wangi abis, diajakinlah saya sama temen-temen kantor yang tertarik nyobain treatment-nya Martha Tilaar trus saya ikutan treatment juga dong, Javanese Golden Lulur. Menurut saya sih biasa aja ya, maksudnya di ramuan yang dipake. Stepnya sama saja, steam-massage-lulur-mandi susu. Kok ya kebetulan Balikpapan panas banget hari itu jadi steam-nya di skip aja, dan waktu massage-nya yang diperpanjang. Lulur yang dipake tradisional banget. Agak-agak gak suka baunya. Tau kan bau lulur yang tradisional gitu?
Balik lagi ke Chocolate Rose Treatment. Kali ini terapisnya matiin lampu ruangan treatment jadi bikin ruangan remang-remang gitu, jadinya sambil di massage bisa bener-bener merem-merem keenakan dipijat plus fokus dengerin suara-suara debur ombak dan musik sayup-sayup *halah. Urutannya agak berbeda untuk treatment kali ini: massage-steam-scrub-mandi susu.
Massagenya pake minyak beraroma mawar. Saya sampe keenakan bauin mawar segitu banyaknya, wangi banget. Lanjut steam kurang lebih 10 menit, udah request jangan lama-lama juga sih. Takut tambah kurus gara-gara kepanasan. Heuheuheu. Setelah steam, kita scrub! Scrubnya cokelat banget! Ya warnanya, ya wanginya. Sambil merem, sambil mencoba mencium wanginya, kan scrub dimulai dari kaki, nah pas di kaki aja udah mulai kecium baunya, apalagi pas udah di badan. Hohoho. Cokelat banget. Enaaakkkk.
Mandi susunya kali ini juga berwarna cokelat dan beraroma mawar. Udah gitu jacuzzi-nya dinyalain pula. Plus hot ginger tea seperti biasa. Hmmm. Setelah selesai, mandi dengan sabun cair beraroma mawar trus pake body lotion.
That's it. Dua jam yang menyenangkan. Minggu depan kita coba lagi treatment lainnya. Masih ada menu yang menarik perhatian nih. Hihihi.
Jadi tema treatment ketiga saya kemarin adalah Chocolate Rose Treatment itu. Masih di tempat yang sama, Martha Tilaar Salon and Day Spa. Lah kok dari Mangosteen tau-tau udah treatment ketiga? Jadi sebenarnya kapan itu, beberapa hari abis perawatan Mangosteen yang wangi abis, diajakinlah saya sama temen-temen kantor yang tertarik nyobain treatment-nya Martha Tilaar trus saya ikutan treatment juga dong, Javanese Golden Lulur. Menurut saya sih biasa aja ya, maksudnya di ramuan yang dipake. Stepnya sama saja, steam-massage-lulur-mandi susu. Kok ya kebetulan Balikpapan panas banget hari itu jadi steam-nya di skip aja, dan waktu massage-nya yang diperpanjang. Lulur yang dipake tradisional banget. Agak-agak gak suka baunya. Tau kan bau lulur yang tradisional gitu?
Balik lagi ke Chocolate Rose Treatment. Kali ini terapisnya matiin lampu ruangan treatment jadi bikin ruangan remang-remang gitu, jadinya sambil di massage bisa bener-bener merem-merem keenakan dipijat plus fokus dengerin suara-suara debur ombak dan musik sayup-sayup *halah. Urutannya agak berbeda untuk treatment kali ini: massage-steam-scrub-mandi susu.
Massagenya pake minyak beraroma mawar. Saya sampe keenakan bauin mawar segitu banyaknya, wangi banget. Lanjut steam kurang lebih 10 menit, udah request jangan lama-lama juga sih. Takut tambah kurus gara-gara kepanasan. Heuheuheu. Setelah steam, kita scrub! Scrubnya cokelat banget! Ya warnanya, ya wanginya. Sambil merem, sambil mencoba mencium wanginya, kan scrub dimulai dari kaki, nah pas di kaki aja udah mulai kecium baunya, apalagi pas udah di badan. Hohoho. Cokelat banget. Enaaakkkk.
Mandi susunya kali ini juga berwarna cokelat dan beraroma mawar. Udah gitu jacuzzi-nya dinyalain pula. Plus hot ginger tea seperti biasa. Hmmm. Setelah selesai, mandi dengan sabun cair beraroma mawar trus pake body lotion.
That's it. Dua jam yang menyenangkan. Minggu depan kita coba lagi treatment lainnya. Masih ada menu yang menarik perhatian nih. Hihihi.
Subscribe to:
Posts (Atom)